Hanya
sedikit orang yang dianugerahi konsentrasi tinggi (semoga Anda termasuk
di antaranya) sehingga mampu melintasi serangkaian kekacauan dan
menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Sedangkan bagi Anda yang merasa
sulit berkonsentrasi, berikut ini strategi yang bisa membantu Anda
mendapatkannya.
- Berpikirlah Mingguan. Buatlah agenda
kerja berbasis mingguan. Ini bisa membantu Anda untuk mengatur waktu
terhadap prioritas utama dan menyiapkan tindakan mencegah krisis. Lalu,
setelah menyelesaikan agenda selama satu minggu, buatlah tinjauan
ulangnya. Kemudian, dari tinjauan ulang itu, buatlah rincian tugas
harian berdasarkan tingkat kepentingan dan urgensinya untuk minggu
depan. Hal ini bisa menjadi acuan untuk menentukan tugas mana yang harus
didahulukan dari tugas lainnya dan seberapa lama Anda harus
menyelesaikannya.
- Katakan Jika Anda Ingin Sendiri. Gangguan (berupa ajakan ngobrol) adalah pencuri waktu dan konsentrasi
terbesar. Rata-rata dibutuhkan waktu sekitar dua sampai
lima menit untuk pulih dari gangguan itu. Untuk
meminimalisir gangguan semacam itu, tolak ajakan ngobrol teman Anda dengan cara seperti, “Hey, senang bertemu
dengan Anda. Saya berharap kita bisa ngobrol panjang. Tapi saya pikir
saat ini bukan waktu yang tepat. Bagaimana kalau nanti sekitar pukul
15.00.”
- Rapikan Meja Kerja. Selain tidak sedap dipandang,
meja kerja yang berantakan akan menyulitkan Anda untuk mencari dokumen
atau sesuatu yang Anda butuhkan. Ini dapat memperlambat penyelesaian
tugas. Oleh karena itu, merapikan meja kerja, melakukan filling management,
dan hanya meletakkan dokumen yang diperlukan di atas meja, merupakan
hal yang penting untuk dilakukan agar Anda bisa lebih berkonsentarsi
dalam bekerja. Sekaligus meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
Keberadaan tumpukan-tumpukan di meja kerja juga bisa membuat Anda
berpikir betapa banyaknya pekerjaan Anda, yang bisa-bisa membuat Anda
stres bahkan frustrasi.
- Semangatkan Diri. Jika Anda mulai
merasa sangat letih, tapi pada saat yang bersamaan semua orang memuji
kemampuan Anda menyelesaikan perkerjaan yang bertumpuk, ayo, berikan
penghargaan kepada diri Anda. Ingatlah, Anda tidak selalu bisa
mengandalkan motivasi yang sifatnya eksternal seperti pemberian hadiah.
Penting untuk menanamkan motivasi internal, menanamkan di pikiran bahwa
apa yang Anda kerjakan sangat penting dan memiliki kontribusi besar bagi
perusahaan maupun pengembangan diri Anda. Penghargaan terhadap kualitas
diri yang Anda miliki akan berdampak pada munculnya motivasi kerja.
- Respon Secepatnya. Dalam
situasi tertekan, orang akan memilih untuk bertindak tergesa-gesa. Dan
karena tugas yang diberikan butuh waktu berpikir atau tambahan
informasi, Anda memilih untuk menundanya. Ketika Anda kembali lagi Anda
pun makin tergesa-gesa, menghabiskan waktu untuk berpikir, sampai di
mana Anda tadi. Cobalah tidak bekerja 2X. Untuk itu, kuasai bidang
pekerjaan yang Anda geluti, selalu perbaharui pengetahuan, dan asah
kemampuan dalam menghadapi berbagai perubahan. Ini merupakan faktor
yang dapat membantu Anda untuk merespon segala bentuk penugasan dengan
cepat, tepat, dan akurat.
- Bagi Waktu. Jika Anda merasa
beban Anda terlalu berat, pecahkan itu. Tanyai diri Anda sendiri,
'Bukankah ini yang saya tuju? Bagaimana saya dapat mencapai tujuan itu'.
Dokter perlu untuk menjawab telepon, kontraktor perlu untuk
memperhatikan kertas kerja, salesman perlu untuk duduk dan membuat
rencana jangka panjang. Mereka semua perlu membagi waktu satu atau dua
jam untuk mengerjakan bagian ini. Lindungi waktu itu, lalu Anda tidak
perlu mengkhawatirkannya ketika menjalankan hari-hari Anda.
- Pilih yang termudah.
Mengambil pekerjaan termudah yang bisa Anda kerjakan secepatnya. Itu
akan membantu Anda merasa berada di jalur yang tepat. Kendati demikian,
Anda jangan lupa untuk tetap memprioritaskan pekerjaan yang lebih
mendesak dan lebih penting. Karena tugas-tugas tersebut akan memberi
dampak yang lebih besar, bahkan fatal jika Anda tidak mampu
menyelesaikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar