Grand Kefir Bogor - Mari sehat Bersama Kefir

Senin, 14 Oktober 2013

Menata Martabat Dengan Pangan Unggulan.


Pangan terbaik bukan hanya sekedar pangan fungsional, melainkan memiliki ruh yang mendorong kehidupan menjadi lebih bermakna. Ada yang disebut sebagai "pangan fungsional" (functional food), yaitu pangan yang memiliki manfaat lebih dari nutrisi/gizi yang dikandungnya. Ada juga yang menyebutnya sebagai "super-food", yang memiliki nilai (value) sebagai penghasil enersi, pemberi nutrisi pertumbuhan dan penyembuh.

Proses pencarian yang lebih dari 30 tahun tidak diuraikan disini, yang saya kemukakan adalah ringkasa n pertimbangan dan hasilnya, yaitu :

Pertimbangan utama :
1. Manfaat terhadap kesehatan (termasuk didukung oleh keyakinan Agama Islam)
2. Memenuhi kriteria sebagai makanan.
3. Sesuai dengan lingkungan Indonesia.

Hasilnya adalah dalam urutan :
1. Susu, yang hadir dalam dua bentuk:
  • Kolostrum/Susu Super (untuk bayi) kemudian menjadi Kefir Kolostrum (pasca bayi sd usia tidak terbatas).
  • Susu (bayi - pra remaja), selanjutnya Kefir Susu.
2. Pisang (sejak menjelang lepas ASI)
3. Madu (sejak usia sekitar 1 bulan)
4. Jahe (satu-satunya rempah yang secara spesifik disebut dalam Al Qur'an ada di surga).

Empat pangan itu (lima bila Kolostrum dan susu dibedakan) dapat menjadi andalan untuk menjaga kesehatan, dan menyembuhkan berbagai penyakit serta swangat membantu penyembuhan dari dampak kecelakaan/hal tidak terduga. Tentu saja, penggunaan yang bijak dan terukur merupakan hal yang tidak boleh diabaikan.

((((((Catatan: Dari sisi ilmu gizi dan ketersediaannya pada saat ini, saya sempat mempertimbangkan untuk memasukkkan TELUR sebagai pangan unggulan. Tapi saya tidak menemukan rujukan yang memadai dalam Al Qur'an dan Hadits yang menyatakan telur sebagai makanan yang diunggulkan.))))))

Ada satu karakter utama yang sama dari Pangan unggulan ini, yaitu tidak mengenal musim, sehingga dengan manajemen yang baik bisa menghasilkan sepanjang tahun, khususnya di Indonesia yang beriklim tropis. Dengan demikian, kita dapat mengonsumsi semua pangan itu dalam keadaan segar, sehingga memperoleh manfaat yang optimal bagi kebugaran raga kita.

Rasanya tidak berlebihan bila kita mewajibkan diri kita sendiri, untuk selalu "dekat" dengan pangan-pangan super ini, sementara pangan yang lain bersifat sebagai pelengkap, bahkan hanya sebagai pangan penggembira, bukan sebaliknya seperti yang banyak terjadi saat ini.

Untuk menjaga kehadiran pangan super ini selalu hadir, bukan hanya manajemen pertanian yang diperlukan. Agar madu bisa dihasilkan dalam jumlah yang banyak, diperlukan banyak tanaman yang menghasilkan bunga sumber makanan lebah, termasuk tanaman keras untuk tempat bersarangnya. Juga lahan gembur dan subur agar jahe bisa tumbuh dengan baik.

Maka lingkungan yang asri berbunga, padang rumput yang terjaga, hutan yang terlindung serta tata air yang terjaga merupakan bagian kelengkapan kehidupan yang menunjang.

Dengan lebih memperhatikan hal yang sedikit ini, untuk menjaga kehidupan yang begitu kompleks, merupakan satu bukti, bahwa Tuhan sesungguhnya memberikan kemudahan yang amat sangat kepada manusia untuk menjalani hidupnya.

Namun lihatlah, Indonesia saat ini justru cenderung mengabaikan pangan unggulan ini, hampir dalam setiap aspek untuk menjaga eksistensinya.

Ini tentunya merupakan kewajiban kita bersama untuk menjadikan bangsa Indonesia lebih sehat dan bermartabat.


*********
Sebagai catatan penting, perlu diperhatiikan bahwa untuk menjaga keseluruhan kesehatan jiwa raga, masih diperlukan substansi non materil, yaitu :
  1. Bersyukur atas segala karunia Tuhan (terutama menjaga hubungan vertikal - dengan Tuhan dan hubungan horizontal - dengan sesama mahlukNya))
  2. Olah jiwa (ilmu, seni, silaturahmi/komunikasi, humor, positive thinking dsb).
  3. Olahraga (termasuk yang terkandung dalam shalat dan bekerja)

(*Andang Kasriadidikirim ke - File KKI)

Tidak ada komentar: