Grand Kefir Bogor - Mari sehat Bersama Kefir

Selasa, 15 Oktober 2013

Meningkatkan Konsentrasi

Meningkatkan Konsentrasi
-
Hanya sedikit orang yang dianugerahi konsentrasi tinggi (semoga Anda termasuk di antaranya) sehingga mampu melintasi serangkaian kekacauan dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Sedangkan bagi Anda yang merasa sulit berkonsentrasi, berikut ini strategi yang bisa membantu Anda mendapatkannya.
  • Berpikirlah Mingguan. Buatlah agenda kerja berbasis mingguan. Ini bisa membantu Anda untuk mengatur waktu terhadap prioritas utama dan menyiapkan tindakan mencegah krisis. Lalu, setelah menyelesaikan agenda selama satu minggu, buatlah tinjauan ulangnya. Kemudian, dari tinjauan ulang itu, buatlah rincian tugas harian berdasarkan tingkat kepentingan dan urgensinya untuk minggu depan. Hal ini bisa menjadi acuan untuk menentukan tugas mana yang harus didahulukan dari tugas lainnya dan seberapa lama Anda harus menyelesaikannya.
  • Katakan Jika Anda Ingin Sendiri. Gangguan (berupa ajakan ngobrol) adalah pencuri waktu dan konsentrasi terbesar. Rata-rata dibutuhkan waktu sekitar dua sampai lima menit untuk pulih dari gangguan itu. Untuk meminimalisir gangguan semacam itu, tolak ajakan ngobrol teman Anda dengan cara seperti, “Hey, senang bertemu dengan Anda. Saya berharap kita bisa ngobrol panjang. Tapi saya pikir saat ini bukan waktu yang tepat. Bagaimana kalau nanti sekitar pukul 15.00.”
  • Rapikan Meja Kerja. Selain tidak sedap dipandang, meja kerja yang berantakan akan menyulitkan Anda untuk mencari dokumen atau sesuatu yang Anda butuhkan. Ini dapat memperlambat penyelesaian tugas. Oleh karena itu, merapikan meja kerja, melakukan filling management, dan hanya meletakkan dokumen yang diperlukan di atas meja, merupakan hal yang penting untuk dilakukan agar Anda bisa lebih berkonsentarsi dalam bekerja. Sekaligus meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Keberadaan tumpukan-tumpukan di meja kerja juga bisa membuat Anda berpikir betapa banyaknya pekerjaan Anda, yang bisa-bisa membuat Anda stres bahkan frustrasi.
  • Semangatkan Diri. Jika Anda mulai merasa sangat letih, tapi pada saat yang bersamaan semua orang memuji kemampuan Anda menyelesaikan perkerjaan yang bertumpuk, ayo, berikan penghargaan kepada diri Anda. Ingatlah, Anda tidak selalu bisa mengandalkan motivasi yang sifatnya eksternal seperti pemberian hadiah. Penting untuk menanamkan motivasi internal, menanamkan di pikiran bahwa apa yang Anda kerjakan sangat penting dan memiliki kontribusi besar bagi perusahaan maupun pengembangan diri Anda. Penghargaan terhadap kualitas diri yang Anda miliki akan berdampak pada munculnya motivasi kerja.
  • Respon Secepatnya. Dalam situasi tertekan, orang akan memilih untuk bertindak tergesa-gesa. Dan karena tugas yang diberikan butuh waktu berpikir atau  tambahan informasi, Anda memilih untuk menundanya. Ketika Anda kembali lagi Anda pun makin tergesa-gesa, menghabiskan waktu untuk berpikir, sampai di mana Anda tadi. Cobalah tidak bekerja 2X. Untuk itu, kuasai bidang pekerjaan yang Anda geluti, selalu perbaharui pengetahuan, dan asah kemampuan dalam menghadapi berbagai perubahan.  Ini merupakan faktor yang dapat membantu Anda untuk merespon segala bentuk penugasan dengan cepat, tepat, dan akurat.
  • Bagi Waktu. Jika Anda merasa beban Anda terlalu berat, pecahkan itu. Tanyai diri Anda sendiri, 'Bukankah ini yang saya tuju? Bagaimana saya dapat mencapai tujuan itu'. Dokter perlu untuk menjawab telepon, kontraktor perlu untuk memperhatikan kertas kerja, salesman perlu untuk duduk dan membuat rencana jangka panjang. Mereka semua perlu membagi waktu satu atau dua jam untuk mengerjakan bagian ini.  Lindungi waktu itu, lalu Anda tidak perlu mengkhawatirkannya ketika menjalankan hari-hari Anda.
  • Pilih yang termudah. Mengambil pekerjaan termudah yang bisa Anda kerjakan secepatnya. Itu akan membantu Anda merasa berada di jalur yang tepat. Kendati demikian, Anda jangan lupa untuk tetap memprioritaskan pekerjaan yang lebih mendesak dan lebih penting. Karena tugas-tugas tersebut akan memberi dampak yang lebih besar, bahkan fatal jika Anda tidak mampu menyelesaikannya.


  • (*.menshealth.co.id )

Tidak ada komentar: