Grand Kefir Bogor - Mari sehat Bersama Kefir

Senin, 20 Mei 2013

Kolostrum



Puluhan tahun, kolostrum Sapi, Kambing, Kerbau di Indonesia, sebagai kelebihan dari yang dikonsumsi bayi ternak itu, dibuang, atau hanya direbus dan dijadikan oseng-oseng. Begitupun susu transisi sampai hari ke 7 atau ke 10 post partum tidak diterima oleh "Koperasi' Susu dan dibuang percuma, hanya dengan alasan organoleptiknya.

Padahal kolostrum dan susu transisi ini memiliki khasiat yang luar biasa, jauh lebih tinggi dari susu matur. Dijadikan Kefir, selain daya simpannya meningkat drastis, organoleptiknya memadai, khasiatnya juga menjadi berlipat ganda.

Setidaknya ada 300.000 kelahiran bayi sapi setiap tahun, dalam tujuh/sepuluh hari dibuang sekitar 100 liter kolostrum & susu transisi. Artinya 30 juta liter kolostrum dan susu transisi terbuang setiap tahun, dan merupakan kerugian yang harus ditanggung oleh peternak sapi (belum lagi peternak kambing dan kerbau).

Kita memang korban pembodohan, kebodohan, ketidak pedulian, dan "ketiadaan" pemimpin ....

Relakah kita terus begitu....???



Manfaat terbesar dari kolostrum adalah pada hormon dan enzim yang terkandung di dalamnya (terutama imunoglobulin, insulin dan Growth Factor dan Transfer Factor), bukan pada gizinya (protein, lemak, hidrat arang).

Ketika dijadikan kolostrum aking, semua enzim dan hormon itu nyaris rusak total, protein juga menurun kualitasnya.

Beda dengan bila dijadikan Kefir dari kolostrum segar, kualitasnya malah meningkat.

Tidak ada komentar: